Senin, 31 Mei 2010

Menulis Sinopsis Novel Remaja

Menulis Sinopsis Remaja

Judul                                     : STILL
Pengarang                          : Esti Kinasih
Penerbit                              : PT.Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit                      : 2007
Jumlah Halaman               : 222


STILL
(SEQUEL CEWEK)


Tiga orang cowok bersahabat karib yang sangat mencintai gunung, yaitu : Rei, Bima dan Rangga. Ketiganya berpendapat bahwa gunung adalah dunia yang mutlak milik cowok.. Ketiga cowok itu tidak pernah bersedia melibatkan cewek-cewek mereka dalam kegiatan-kegiatan itu. Langen, pacar Rei, sudah lama melancarkan protes keras atas sikap itu. Rei tetap tidak bersedia untuk melibatkannya. Langen yang pada dasarnya berjiwa pemberontak dan nekat, akhirnya memutuskan untuk menerobos masuk ke dunia Rei Cs. Orang yang pertama diajaknya adalah Fani.
Hal pertama yang dilakukan Langen dan Fani adalah membuat rencana untuk menerobos paksa dunia Rei Cs adalah menghasut Febi agar satu paham, tetapi rencananya gagal. Dan rencana selanjutnya, Langen dan Fani langsung menemui Slasha teman sekelas saat kelas satu SMA dulu untuk meminta bantuan. Salsha menemukan satu rahasia yang selama ini di sembunyikan Rangga, bahkan dari Rei dan Bima. Tidak tanggung, Salsha langsung mendatangi kampus Langen dan Fani, tentu saja dengan berpura-berpura tidak mengenal keduanya dan membongkar fakta itu di depan hidung Rangga. Semuanya terkejut, terlebih lagi Febi. Cewek ningrat itu sakit hati dan seketika berpihak kepada Langen dan Fani untuk melawan Rei Cs. Mereka bertiga ingin membuktikan bahwa cewek juga sanggup menaklukan gunung.
Kemudian Langen segera menemui Iwan, yang juga bersama Salsha pernah sekelas dengannya di bangku kelas satu SMA. Langen meminta bantuan karena Iwan juga hobi naik gunung dan keluar hutan dan Iwan bersedia membantu. Atas perintah Iwan, di satu hari sabtu Langen menyusul Rei yang berada di satu lokasi base camp pendakian untuk melontarkan tantangan kebut gunung. Tantangan tersebut jelas mengejutkan ketiga cowok itu di puncak lebih dulu. Ketiga cowok itu kemudian berusaha mencari tahu siapa yang telah mem-back up Langen dalam kebut gunung itu. Rei sangat terkejut sebagai solusi untuk mengakhiri pertikaian itu. Tantangan itu segera di jawab salah satu dari Rei Cs, dengan luka yang kira-kira akan sanggup membuar perang itu terhenti.
Di luar dugaan, Iwan ternyata gagal menghentikan perang terbuka itu. Langen yang tidak sanggup lagi meneruskan, tanpa mengetahui Iwan telah gagal, akhirnya terpaksa menggunakan rencana cadangan yang disusunnya berdua Fani tanpa memberi tahu Iwan.Ketika Rei dan Bima tidak juga bersedia mengaku sebagai pihak yang kalah. Langen mengancam akan menjerit sekeras-kerasnya untuk memancing sekelompok yang sedang berkemah tidak jauh agar datang. Kemudian cewek itu benar-benar membuktikan ancamannya.
Dia menjerit sekeras-kerasnya. Seketika Rei dan Bima menyerah, ketika kemudian dari kejauhan terdengar suara orang-orang berlarian turun. Keduanya menandatangani “Surat Pernyataan Pengakuan Kekalahan” yang berisi keterangan bahwa telah terjadi penolakan bersama antara Tim Cowok (Nama lengkap Rei Cs tertera) dan Tim Cewek (Nama lengkap Langen Cs juga tertera) dan pendakian itu berakhir dengan kekalahan Tim Cowok. Langen juga mengancam, apabila Rei melakukan tindakan yang membuat dirinya atau salah satu dari temannya tidak senang, maka fotokopi surat pernyataan itu akan langsung disebarkan di kampus.
Rei tidak bisa memaafkan apa yang dilakukan Langen saat kebut gunung itu. Peristiwa itu benar-benar telah menghantam Rei. Saat dia menyadari, kini matanya tidak bisa lagi menatap Langen dengan sanggup melakukan tindakan-tindakan yana tidak terduga. Perang itu berlanjut. Namun hanaya Langen yang benar-benar merasakan derapnya. Bergemuruh di bawah permukaan yang terlihat terang. Dia sudah menangkap rasa asing itu. Karenanya dia ciptakan permainan. Berharap akhirnya akan tahu dan mengerti. Dan Rei mengikuti permaianan itu. Permainan yang diciptakan Langen, babak demi babak. Langen tidak mau bertele-tele. Dia tahu, cara untuk secepatnya mengetahui apa rasa asing yang dia rasakan terhadap Rei adalah dengan cara mebuat cowok itu marah. Kemarahan akan mengeluarkan semua yang tersimpan rapat di dalam hati, bahkan pikiran.
Sebelum berangkat kuliah, Rei mampir ke rumah Aldo sekelasnya di SMA yang sekarang tercatat sebagaimana mahasiswa Fakultas Teknik Mesin. Rei meminta kunci rumah tempat Aldo menyendiri kepada Aldo. Jam satu tepat, dosen statistik menghentikan kuliahnya. Sesaat setelah dosen itu melewati ambang pintu, ada lengan terulur dan memeluk Langen dari belakang. Rei mengajak Langen jalan. Langen menoleh dan menatapnya heran. Dan Langen bertanya kepada Rei mau jalan kemana tetapi Rei tidak menjawab. Dia lepaskan pelukannya dan dibantunya Langen membereskan diktat-diktat dan alat tulisnya. Setelah Rei membantu Langen, ditatapnya Fani dan Febi sambil tersenyum lebar. Dan sekali lagi Rei terenyum lebar lalu menggandeng Langen keluar.
Langen sama sekali tidak mengira bahwa yang dimaksud Rei dengan “Jalan” adalah pergi ke sebuah rumah yang lokasinya tidak begitu jauh dari kampus. Langen bertanya dan Rei tidak menjawab. Dari cara cowok itu menatapnya, Langen merasakan sesuatu yang berbeda, sesuatu yang membuat Rei menjadi semakin asing dimatanya. Rei tersenyum. Senyum yang membuat perasaan Langen mendadak jadi tidak enak. Langen tersentak. Ia sadar sekarang, apa yang menjadi sumber rasa asing yang dirasakannya terhadap Rei bulan-bulan belakangan ini. Ternyata ini. Meski demikian, dengan nada tegas diberinya satu tantangan yang justru membuat cowok itu nyaris mati langkah. Rei agak tersentak.
Cuma seorang cewek, bisa ditangani dengan mudah. Cuma selembar kain, bisa dirobek dengan gampang. Namun yang dia inginkan, Langen yang melakukan itu untuk dirinya. Seperti yang dilakukan cewek itu untuk kedua sahabatnya saat kebut gunung itu.


Created By: Tiara Erliyanti



0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates