Rabu, 23 Desember 2015

Profil dan Biodata Emma Watson

Para blogger pasti sudah tidak asing lagi dengan artis cantik nan seksi ini yang bermain Film di Harry Potter yang merupakan salah satu film yang banyak peminatnya, bukan hanya di Luar Negri, di Indonesia pun banyak yang berminat untuk menonton Harry Potter bahkan dari edisi pertama hingga usai. Kali ini saya akan mengulas sekilas mengenai salah satu pemeran utama dari Film Harry Potter yaitu Artis cantik nan seksi Emma Watson. Berikut biodata emma watson dilengkapi dengan perjalanan karirnya di dunia perfilman.



Profil dan Biodata Emma Watson
Emma Charlotte Duerre Watson atau lebih dikenal dengan nama emma watson merupakan artis kelahiran Paris, Perancis, 15 April 1990 yang berprofesi sebagai aktris inggris yang sering dikenal di dunia ketika dirinya bermain sebagai Hermione Granger dalam filmnya “Harry Potter”. Emma watson merupakan putri pasangan dari Chris dan Jacqueline Wason yang saat ini sudah bercerai. Emma watson merupakan seorang aktris yang membintangi sekuel dari film ternama harry potter yang diperankannya dari season pertama hingga season terakhir masa tayang harry potter the series ini.
Aktingnya di layar kaca diawali ketika dirinya membintangi film yang berjudul Knowing Me, Knowing Yule. Setelah itu, emma watson pun menjadi bintang ketika dia bermain di film harry potter and Sorcerer’s Stone pada tahun 2001. Saat itu usianya baru menginjak umur 9 tahun bersama rekannya Daniel Radcliffe and Rupert Grint. Setelah perannya di film tersebut, emma watson pun menjadi peran utama untuk melanjutkan film harry potter selanjutnya.


BIODATA EMMA WATSON
Nama Lengkap                  : Emma Charlotte Duerre Watson
Nama Panggilan                : Emma Watson
TTL                                         : Paris, Perancis, 15 April 1990
Nama Ayah                         : Chris Wason
Nama Ibu                            : Jacqueline Luesby Watson
Nama Saudara                   : Alex Watson, Toby, Nina, Lucy
Warna Rambut                  : Pirang
Warna Mata                       : Coklat
Pendidikan Terakhir        : The Dragon School Oxford, England, Headington School in Headington,
  Oxford,England
Tinggi Badan                       : 5' 4"


FILM EMMA WATSON :
·         Harry Potter and the Philosopher's Ston (2001)
·         Hary Potter and the Chaber of Secrets (2002)
·         Harry Potter and the Prisoner of Azkaban (2004)
·         Harry Potter and the Goblet of Fire (2005)
·         Harry Potter and the Order of the Phoenix (2007)
·         Ballet Shoes (2007)
·         The Tale of Despereaux (2008)
·         Harry Potter and the Half-Blood Prince (2009)
·         Harry Potter and the Deathly Hallows (2010 / 2011)


PRESTASI DAN PENGHARGAAN EMMA WATSON :
·         Best Performance in a Feature Film – Leading Young Actress (2002)
·         Saturn Award (2002)
·         Empire Award (2002)
·         Outstanding Supporting Actress (2002)
·         Best Ensemble in Feature Film (2002)
·         Best Female Film Star (Silver) (2003)
·         Best Female Film Star (Silver) (2004)
·         Child Performance of the Year (2004)
·         Best Young Actress (2004)
·         Best Female Film Star (Gold) (2004)
·         Best Young Actress (2005)
·         Best Female Film Star (Bronze) (2006)
·         Best On-Screen Team (2006)
·         Best Female Performance (2007)
·         Best Movie Actress (2007)
·         Best Actress (2008)
·         Best Female Performance (2008)
·         Best Female Film Star (Gold) (2008)
·         Best Actress (2008)
·         Best UK TV Actress (2008)
·         Best Fantasy Actress (2009)
·         Performance of the Year (2010)
·         Best Female Performance (2010)
·         Actress Fantasy (2010)

Salah Nalar

SALAH NALAR




Nama Dosen              : Drs. Budi Santoso, SS
Penyusun                   : Tiara Erliyanti
NPM                           : 28213891



Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi
Universitas Gunadarma
2015




KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan penulis ilmiah ini dengan judul “ Salah Nalar “. Adapun penulisan ini diajukan untuk memenuhi sebagian syarat mencapai tugas softskill mata kuliah Bahasa Indonesia 2 pada semester 5.
Dalam penyusunan penulisan ini masih terdapat banyak kekurangan yang mungkin disebabkan terbatasnya kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang dapat membangun.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dorongan dan bantuan yang telah diberikan baik moril amupun materiil kepada :
1.      Ibu Prof. Dr. E.S. Margianti, SE, MM., selaku Rektor Universitas Gunadarma.
2.      Bapak Drs. Tjahjo Dwinurti, Ssi, MMSI., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma.
3.      Bapak Dr. Imam Subaweh, Ak., selaku Ketua Jurusan Akuntansi Universitas Gunadarma.
4.      Bapak Budi Santoso, SS, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk membantu penulis dalam pembuatan penulisan ilmiah ini.
5.      Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan dan doa nya serta semua semua pihak sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan ilmiah ini.
Akhir kata semoga penulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan pihak lain yang berkepentingan.
Wassalamua’alaikum Wr. Wb.

Bekasi, ........................       

Penulis




DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1.            Latar Belakang 1
1.2.            Rumusan Masalah 2
1.3.            Tujuan Penelitian 2
1.4.            Manfaat Penelitian 2
1.5.            Metode Penelitian 2
BAB II PEMBAHASAN 4
2.1.        Pengertian Penalaran 4
2.2.      Macam-Macam Salah Nalar 4
2.2.1.      Deduksi yang Salah 5
2.2.2.      Generalisasi Terlalu Luas 5
2.2.3.      Pemilihan Terbatas pada Dua Alternatif 5
2.2.4.      Penyebab yang Salah Nalar 6
2.2.5.      Analogi yang Salah 6
2.2.6.      Argumentasi Bidik Orang 7
2.2.7.      Meniru-niru yang Sudah Ada 7
2.2.8.      Penyamarataan Para Ahli 7
2.3.       Salah Nalar dalam Berkomunikasi 8
BAB III PENUTUP 9
3.1.      Kesimpulan 9
3.2.      Saran 9
DAFTAR PUSTAKA


BAB I
PENDAHULUAN

1.1.  Latar Belakang
Berpikir adalah obyek material logika. Yang dimaksudkan dengan berpikir di sini ialah kegiatan pikiran, akal budi manusia. Dengan berpikir manusia mengolah, mengerjakan pengetahuan yang telah diperoleh. Dengan mengolah dan mengerjakan ia dapat memperoleh kebenaran. Pengolahan, pengerjaan ini terjadi dengan mempertimbangkan, menguraikan, membandingkan serta menghubungkan pengertian yang satu dengan pengertian lain. Oleh karena itu, obyek material logika bukanlah bahan-bahan kimia atau salah satu bahasa.
Akan tetapi, bukan sembarangan berpikir yang diselelidiki dalam logika, melainkan dalam logika berpikir dipandang dari sudut kelurusan, ketepatan. Oleh karena itu, berpikir lurus, tepat, merupakan obyek formal logika. Kapan suatu pemikiran disebut lurus? Suatu pemikiran disebut lurus, tepat, apabila pemikiran itu sesuai dengan hukum-hukum dan aturan-aturan yang ditetapkan dalam logika. Kalau peraturan-peraturan itu ditepati, dapatlah pelbagai kesalahan atau kesesatan dihindarkan. Jadi, kebenaran juga dapat diperoleh dengan lebih mudah dan lebih aman. Semua ini menunjukkan bahwa logika merupakan suatu pegangan atau pedoman untuk pemikiran.
Atas dasar itu, gagasan, pikiran, kepercayaan, atau simpulan yang salah, keliru, atau cacat disebut salah nalar. Salah nalar disebabkan oleh ketidaktepatan orang mengikuti tata cara pikirannya.

1.2.  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas maka permasalahan yang menjadi perhatian dalam pembuatan makalah ini adalah “ Bagaimana mengatasi kesalahan penalaran dalam berkomunikasi? “

1.3.  Tujuan Penulisan
Makalah ini disusun bertujuan untuk menambah ilmu dan pengetahuan mengenai masalah yang diangkat dalam makalah, serta menambah wawasan supaya meminimalkan kesalahan penalaran dalam berkomunikasi.

1.4.  Manfaat Penulisan
Dari penulisan ini dapat diperoleh manfaat yaitu penulis dapat lebih memahami tentang  kesalahan penalaran dalam berkomunikasi. Penulisan ini dapat dijadikan bahan referensi bagi mahasiswa lain yang ingin melakukan penulisan sejenis.

1.5.  Metode Penelitian
1)      Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut :
a.       Studi Pustaka
Studi pustaka dilakukan dilakukan dengan membaca literatur, mendalami dan memahami teori serta konsep penelitian sejenis yang dijadikan landasan bagi peneliti.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1.Pengertian Penalaran
Penalaran adalah suatu proses berpikir manusia  untuk menghubung-hubungkan data atau fakta yang ada  sehingga  sampai  pada  suatu simpulan, juga bisa merupakan Gagasan, pikiran, kepercayaan, atau simpulan yang salah, keliru, atau cacat.
Salah nalar dapat terjadi di dalam proses berpikir untuk mengambil keputusan. Hal ini terjadi karena ada kesalahan pada cara penarikan kesimpulan. Dalam proses berpikir sering sekali kita keliru menafsirkan atau menarik kesimpulan, kekeliruan ini dapat terjadi karena faktor emosional, kesalahan karena gagasan, struktur kalimat, kecerobohan, atau ketidaktahuan.
Dalam ucapan atau tulisan kerap kali kita dapati pernyataan yang mengandung kesalahan. Ada kesalahan yang terjadi secara tak sadar karena kelelahan atau kondisi mental yang kurang menyenangkan, seperti salah ucap atau salah tulis misalnya.
Ada pula kesalahan yang terjadi karena ketidaktahuan, disamping kesalahan yang sengaja dibuat untuk tujuan tertentu. Kesalahan yang kita persoalkan disini adalah kesalahan yang berhubungan dengan proses penalaran yang kita sebut salah nalar. Pembahasan ini akan mencakup dua jenis kesalahan menurut penyebab utamanya, yaitu kesalahan karena bahasa yang merupakan kesalahan informal dan karena materi dan proses penalarannya yang merupan kesalahan formal. Gagasan, pikiran, kepercayaan atau simpulan yang salah, keliru, atau cacat disebut sebagai salah nalar.

2.2.Macam-Macam Salah Nalar
Komunikasi yang baik adalah komunikasi yang tepat pada sasarannya, oleh karena itu dalam berkomunikasi perlu kita perhatikan kalimat dalam berbahasa Indonesia secara cermat. Sehingga salah nalar dapat terminimalisasikan.
Ada beberapa macam salah nalar, yakni sebagai berikut :
2.2.1.      Deduksi yang salah
Simpulan dari suatu silogisme dengan diawali premis yang salah atau tidak memenuhi persyaratan.
Contoh dari Deduksi yang salah :
·         Kalau listrik masuk desa, rakyat di daerah itu menjadi cerdas.

2.2.2.      Generalisasi Terlalu Luas
Salah nalar jenis ini disebabkan oleh jumlah premis yang mendukunggeneralisasi tidak seimbang dengan besarnya generalisasi tersebut sehingga kesimpulan yang diambil menjadi salah.
Contoh Generalisasi Terlalu Luas :
·         Setiap orang yang telah mengikuti Penataran P4 akan menjadi manusia Pancasilais sejati.
·         Anak-anak tidak boleh memegang barang porselen karena barang itu cepat pecah.

2.2.3.      Pemilihan Terbatas pada Dua Alternatif
Salah nalar ini dilandasi oleh penalaran alternatif yang tidak tepat dengan pemilihan jawaban yang ada.
Contoh Pemilihan Terbatas pada Dua Alternatif :
·         Orang itu membakar rumahnya agar kejahatan yang dilakukan tidak diketahui orang lain.
·         Petani harus bersekolah supaya terampil.

2.2.4.      Penyebab yang Salah Nalar
Salah nalar ini disebabkan oleh kesalahan menilai sesuatu sehingga mengakibatkan terjadinya pergeseran maksud.
Contoh Penyebab yang Salah Nalar :
·         Hendra mendapat kenaikan jabatan setelah ia memperhatikan dan mengurusi makam leluhurnya.
·         Anak wanita dilarang duduk di depan pintu agar tidak susah jodohnya.

2.2.5.      Analogi yang Salah
Salah nalar ini dapat terjadi bila orang menganalogikan sesuatu dengan yang lain dengan anggapan persamaan salah satu segi akan memberikan kepastian persamaan pada segi yang lain.
Contoh Analogi yang Salah
·         Anto walaupun lulusan Akademi Amanah tidak dapat mengerjakan tugasnya dengan baik.
·         Pada hari senin Patriana kuliah mengendarai sepeda motor. Pada hari selasa Patriana kuliah juga mengendarai sepeda motor. Pada hari rabu patriana kuliah pasti mengendarai sepeda motor.
·         Rektor harus memimpin universitas seperti jenderal memimpin divisi.

2.2.6.      Argumentasi Bidik Orang
Salah nalar jenis ini disebabkan oleh sikap menghubungkan sifat seseorang dengan tugas yang diembannya.
Contoh Argumentasi Bidik Orang :
·         Kusdi kesulitan membuat tugas makalah bahasa Indonesia karena tidak mempunyai materi bahasa Indonesia.
·         Deliana tidak bias menikah lagi karena ia sudah janda.

2.2.7.      Meniru-niru yang Sudah Ada
Salah nalar jenis ini berhubungan dengan anggapan bahwa sesuatu itu dapat kita lakukan kalau orang lain melakukan hal itu
Contoh Meniru-niru yang Sudah Ada :
·         Kita bisa melakukan korupsi karena pejabat pemerintah melakukannya.
·         Saat Ujian Akhir Semester mata kuliah Bahasa Indonesia Slamet mencotek, karena pada mata kuliah Statistik Fitriawati juga mencontek.  

2.2.8.      Penyamarataan Para Ahli
Salah nalar ini disebabkan oleh anggapan orang tentang berbagai ilmu dengan pandangan yang sama. Hal ini akan mengakibatkan kekeliruan mengambil kesimpulan.
Contoh Penyamarataan Para Ahli :
·         Dosen mata kuliah Bahasa Indonesia adalah Diska, Sarjanah Ekonomi.
·         Sarifah pandai membuat kue, ia adalah lulusan SMEA.

2.3.       Salah Nalar Dalam Komunikasi
Salah satu penyampaian komunikasi adalah berita, baik itu dari media elektronik, ataupun dari media massa. Penyampaian berita yang dsampaikan sering sekali terjadi kesalahan dalam berpikir, sehingga dapat mengakibatkan kesalahan dalam penalaran/nalar bagi penerima berita.
Kekurangcermatan seseorang atau jurnalis dalam melihat hubungan logis antara satu fakta dengan fakta lain dalam konteks hubungan sebab-akibat, dan kekurangcermatan itu kemudian dituangkan dalam teks berita, bisa menyesatkan “logika” pembaca atau pemirsa. Ketika pembaca atau pemirsa menganggap teks yang dihasilkan jurnalis itu sebagai sebuah kebenaran, maka kesesatan logika pun jadi dianggap benar.
Fakta berupa pernyataan yang mengandung salah  nalar atau sesat logika memang bisa saja berasal dari narasumber. Bisa saja narasumber sengaja untuk kepentingan tertentu, atau tak sengaja karena sebab tertentu. Namun, bukan berarti jurnalis bisa begitu saja meloloskannya  menjadi fakta dalam teks berita. Bahkan, pada tahap awal, jurnalis  seharusnya langsung mempersoalkan pernyataan yang salah nalar itu kepada narasumber.

BAB III
PENUTUP


3.1.Kesimpulan
            Dengan kemajuan zaman era globalisasi kita dituntut untuk lebih cermat dan selalu efisien dalam menghadapi tantangan suatu problematika kehidupan, kecermatan salah satunya dapat kita peroleh pada komunikasi yang baik.
          Untuk itu dalam berkomunikasi kita hendaklah menggunakan kata-kata atau kalimat yang mudah di mengerti oleh orang lain, sehingga tidak mengalami kesalahan nalar dalam berkomunikasi.

3.2.Saran
Komunikasi yang baik haruslah didukung dengan kecermatan dalam mengolah kata-kata atau kalimat, dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar maka kesalahan dalam penyampaian informasi atau berita dapat terminimalisasikan kesalahan nalar bagi pembaca atau penerima berita.


DAFTAR PUSTAKA







Sabtu, 14 November 2015

Resensi Buku Albert Einstein


Resensi Buku
Albert Einstein (1879 – 1955)



Judul Buku          : Albert Einstein (1879 – 1955)
Pengarang          : Dr. Sabaruddin Tain
Penerjemah       : Johny Barliyanta
Cetakan               : Pertama, Desember 2006
Penerbit              : An-Najah Press, Rumpin, Bogor
Tebal                     : xix + 198 hal


          Albert Einstein adalah tokoh ilmuwan Fisika yang luar biasa. Kehidupannya sebagai warga negara Jerman dari keluarga Yahudi.Albert Einstein dilahirkan di Ulm, Kerajaan Wuettemberg, Prusia Raya (sekarang Jerman) pada tanggal 14 Maret 1879. Beliau terlahir sebagai putra sulung dari pasangan Hermann Einstein dan Pauline Koch. Ayahnya berprofesi sebagai pedagang kasur bulu. Pada tahun 1980 bisnis ayahnya mengalami kegagalan. Keluarga Einstein pindah ke Munich. Di kota ini Hermann dan adiknya mendirikan perusahaan instalasi gas dan air.
          Di waktu kecilnya Albert Einstein nampak terbelakang karena kemampuan bicaranya amat terlambat. Wataknya pendiam dan suka bermain seorang diri. Bulan November 1981 lahir adik perempuannya yang diberi nama Maja. Sampai usia tujuh tahun Albert Einstein suka marah dan melempar barang, termasuk kepada adiknya.
          Minat dan kecintaannya pada bidang ilmu fisika muncul pada usia lima tahun. Ketika sedang terbaring lemah karena sakit, ayahnya menghadiahinya sebuah kompas. Albert kecil terpesona oleh keajaiban kompas tersebut, sehingga ia membulatkan tekadnya untuk membuka tabir misteri yang menyelimuti keagungan dan kebesaran alam. Meskipun pendiam dan tidak suka bermain dengan teman-temannya, Albert Einstein tetap mampu berprestasi di sekolahnya. Raportnya bagus dan ia menjadi juara kelas. Selain bersekolah dan menggeluti sains, kegiatan Albert hanyalah bermain musik dan berduet dengan ibunya memainkan karya-karya Mozart dan Bethoveen.
          Albert menghabiskan masa kuliahnya di ETH (Eidgenoessische Technische Hochscule). Pada usia 21 tahun Albert dinyatakan lulus. Setelah lulus, Albert berusaha melamar pekerjaan sebagai asisten dosen, tetapi ditolak. Akhirnya Albert mendapat pekerjaan sementara sebagai guru di SMA. Kemudian dia mendapat pekerjaan di kantor paten di kota Bern. Selama masa itu Albert tetap mengembangkan ilmu fisikanya. Tahun 1905 adalah tahun penuh prestasi bagi Albert, karena pada tahun ini ia menghasilkan karya-karya yang cemerlang. Berikut adalah karya-karya tersebut:
          Maret 1905 : paper tentang aplikasi ekipartisi pada peristiwa radiasi, tulisan ini merupakan pengantar hipotesa kuantum cahaya dengan berdasarkan pada statistik Boltzmann. Penjelasan efek fotolistrik pada paper inilah yang memberinya hadiah Nobel pada tahun 1922.
          April 1905 : desertasi doktoralnya tentang penentuan baru ukuran-ukuran molekul. Einstein memperoleh gelar PhD-nya dari Universitas Zurich.
          Mei 1905 : papernya tentang gerak Brown.
          Juni 1905 : Papernya yang tersohor, yaitu tentang teori relativitas khusus, dimuat Annalen der Physik dengan judul Zur Elektrodynamik bewegter Kurper (Elektrodinamika benda bergerak).
          September 1905 : kelanjutan papernya bulan Juni yang sampai pada kesimpulan rumus termahsyurnya : E = mc2, yaitu bahwa massa sebuah benda (m) adalah ukuran kandungan energinya (E). c adalah laju cahaya di ruang hampa (c >> 300 ribu kilometer per detik). Massa memiliki kesetaraan dengan energi, sebuah fakta yang membuka peluang berkembangnya proyek tenaga nuklir di kemudian hari. Satu gram massa dengan demikian setara dengan energi yang dapat memasok kebutuhan listrik 3000 rumah (berdaya 900 watt) selama setahun penuh, suatu jumlah energi yang luar biasa besarnya.
          Tahun 1909, Albert Einstein diangkat sebagai profesor di Universitas Zurich. Tahun 1915, ia menyelesaikan kedua teori relativitasnya. Penghargaan tertinggi atas kerja kerasnya sejak kecil terbayar dengan diraihnya Hadiah Nobel pada tahun 1921 di bidang ilmu fisika. Selain itu Albert juga mengembangkan teori kuantum dan teori medan menyatu.
          Pada tahun 1933, Einstein beserta keluarganya pindah ke Amerika Serikat karena khawatir kegiatan ilmiahnya – baik sebagai pengajar ataupun sebagai peneliti – terganggu. Tahun 1941, ia mengucapkan sumpah sebagai warga negara Amerika Serikat. Karena ketenaran dan ketulusannya dalam membantu orang lain yang kesulitan, Albert ditawari menjadi presiden Israel yang kedua. Namun jabatan ini ditolaknya karena ia merasa tidak mempunyai kompetensi di bidang itu. Akhirnya pada tanggal 18 April 1955, Albert Einstein meninggal dunia dengan meninggalkan karya besar yang telah mengubah sejarah dunia.


Kelebihan:
          Bahasa dalam buku dapat dimengerti oleh anak-anak SD

Kekurangan:
          Gambar muka Albert Einstein di saat yang sama / umur yang sama tampak berbeda. Tidak menceritakan secara detail tentang siapa istri pertamanya dan istri keduanya dan juga kedua anaknya. Ceritanya agak acak walaupun selisih satu / dua halaman

Kesimpulan:
          Menurut saya, ini memberikan inspirasi baru buat saya. Kalau kita gak melakukan sesuatu dengan ikhlas dan tulus hati, maka tak akan menghasilkan apa-apa.
          Ilmu pengetahuan adalah Senjata yang sangat ampuh. Tak akan ada yang bisa menandinginya kecuali kekuasa’an Allah.



Kamis, 05 November 2015

Resensi Buku Chairul Tanjung

Pengertian Resensi

Resensi berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata kerja revidere atau recensere. Artinya melihat kembali, menimbang, atau menilai. Arti yang sama untuk istilah itu dalam bahasa Belanda dikenal dengan recensie, sedangkan dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah review. Tiga istilah itu mengacu pada hal yang sama, yakni mengulas buku. Tindakan meresensi dapat berarti memberikan penilaian, mengungkap kembali isi buku, membahas, atau mengkritik buku. Dengan pengertian yang cukup luas itu, maksud ditulisnya resensi buku tentu menginformasikan isi buku kepada masyarakat luas.



Resensi Buku
Chairul Tanjung Si Anak Singkong



Judul Buku   : Chairul Tanjung Si Anak Singkong
Pengarang    : Tjahja Gunawan Diredja
Cetakan       : Pertama, Juni 2012
Penerbit      : PT. Kompas Media Nusantara
Tebal           : xviii + 384 hlm,: 15 cm x 23 cm



Chairul Tanjung adalah sosok pengusaha yang namanya paling banyak disebut ketika berbicara mengenai peta baru pengusaha besar nasional. Ia banyak disebut sebagai the rising star. Chairul Tanjung lahir di Jakarta, 16 Juni 1962, dilahirkan di Jakarta dalam keluarga yang cukup berada. Ayahnya A.G. Tanjung adalah wartawan zaman orde lama yang menerbitkan surat kabar beroplah kecil. Chairul berada dalam keluarga bersama enam saudara lainya. Ketika Tiba di zaman Orde Baru, usaha ayahnya dipaksa tutup karena berseberangan secara politik dengan penguasa saat itu. Keadaan tersebut memaksa orangtuanya menjual rumah dan berpindah tinggal di kamar losmen yang sempit.
Diawali dengan kisah di tengah kondisi ekonomi keluarga yang serba keterbatasan, Chairul Tanjung yang berprinsip untuk masuk universitas negeri berhasil melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi Universitas Indonesia  jurusan kedokteran gigi. Meskipun bukan jurusan unggulan, Chairul Tanjung tetap dengan semangat menggebu memulai perkuliahan. Namun, setelah mendengar perkataan sang ibunda bahwa uang kuliah Chairul Tanjung yang pertama diperoleh dari menggadaikan kain halus milik ibunya, Chairul Tanjung sangat terpukul,shock,dan lemas. Tetapi, justru itu semua menjadi pemicu untuk menjadi mandiri dan membiayai semua kebutuhan kuliahnya sendiri.
            Kedua orangtua Chairul Tanjung sangat tegas dalam mendidik anak-anaknya . Dengan  prinsip, “Agar bisa keluar dari jerat kemiskinan, pendidikan merupakan langkah yang harus ditempuh dengan segala daya dan upaya.” Apa pun akan mereka upayakan agar anak-anak mereka dapat melanjutkan pendidikan tinggi sebagai bekal utama kehidupan masa depan.
Chairul Tanjung mengungkapkan bahwa, “bagi saya, ibu adalah segalanya.” Chairul Tanjung percaya bahwa surga ada di telapak kaki ibu. “Bila kita benar-benar berbakti kepada ibu sepenuh hati dan ikhlas, maka surga akan kita gapai di dunia. Itu yang saya alami sendiri,” demikian Chairul Tanjung berpendapat.
Demi memenuhi kebutuhan kuliah, Chairul Tanjung mulai berbisnis dari awal yakni berjualan buku kuliah stensilan, kaos, dan lainnya di kampusnya. Ia juga membuka usaha foto kopi di kampusnya. Chairul juga pernah mendirikan sebuah toko peralatan kedokteran dan laboratorium di bilangan Senen Raya, Jakarta Pusat, tetapi bangkrut. Chairul telah memulai berbisnis ketika ia kuliah dari Jurusan Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Sempat jatuh bangun, akhirnya ia sukses membangun bisnisnya.
Chairul menyatakan bahwa dalam membangun bisnis, mengembangkan jaringan (network) adalah penting. Memiliki rekanan (partner) dengan baik diperlukan. Membangun relasi pun bukan hanya kepada perusahaan yang sudah ternama, tetapi juga pada yang belum terkenal sekalipun. Bagi Chairul, pertemanan yang baik akan membantu proses berkembang bisnis yang dikerjakan. Ketika bisnis pada kondisi tidak bagus maka jejaring bisa diandalkan. Bagi Chairul, bahkan berteman dengan petugas pengantar surat pun adalah penting. Dalam hal investasi, Chairul memiliki idealisme bahwa perusahaan lokal pun bisa menjadi perusahaan yang bisa bersinergi dengan perusahaan-perusahaan multinasional. Ia tidak menutup diri untuk bekerja sama dengan perusahaan multinasional dari luar negeri. Baginya, ini bukan upaya menjual negara. Akan tetapi, ini merupakan upaya perusahaan nasional Indonesia bisa berdiri sendiri, dan jadi tuan rumah di negeri sendiri.
Menurut Chairul, modal memang penting dalam membangun dan mengembangkan bisnis. Baginya, kemauan dan kerja keras harus dimiliki seseorang yang ingin sukses berbisnis. Namun mendapatkan mitra kerja yang handal adalah segalanya. Baginya, membangun kepercayaan sama halnya dengan membangun integritas. Di sinilah pentingnya berjejaring (networking) dalam menjalankan bisnis. Dalam bisnis, Chairul menyatakan bahwa generasi muda bisnis sudah seharusnya sabar, dan mau menapaki tangga usaha satu persatu. Menurutnya, membangun sebuah bisnis tidak seperti membalikkan telapak tangan. Dibutuhkan sebuah kesabaran, dan tak pernah menyerah. Jangan sampai banyak yang mengambil jalan instant, karena dalam dunia usaha kesabaran adalah salah satu kunci utama dalam mencuri hati pasar. Membangun integritas adalah penting bagi Chairul adalah manusiawi ketika berusaha, sesorang ingin segera mendapatkan hasilnya. Tidak semua hasil bisa diterima secara langsung.


Kelebihan :
Buku ini menggunakan bahasa penuturan yang  cukup menarik untuk di baca karena sederhana dan mudah dicerna untuk berbagai kalangan. Dari setiap kalimat yang ada saya membaca bahwa melalui buku ini Chairul Tanjung ingin mengajak setiap orang yang membaca bukunya untuk kurang lebih mengikuti jejaknya sebagai pengusaha karena setidaknya ada tujuan yang jelas ingin ia sampaikan terkait dengan jiwa wirausaha di Indonesia yang sedang berkembang pesat ini.
Pada buku ini tampaknya beliau juga ingin berbagi salah satu filosofi/ideologi yang menjadi kebanggannya yaitu "MENJADI PENGUSAHA BUKAN KARENA BAKAT ATAU KETURUNAN TETAPI KARENA KEMAUAN DAN KEMAMPUAN YANG TERUS DILATIH" . Hal lain yang menjadi keunggulan dalam buku ini adalah bagaimana ia secara tidak langsung mengajarkan bagaimana cara berkomunikasi, menjalin hubungan dengan orang-orang yang berpengaruh terhadap kehidupannya serta bagaimana kerasnya perjuangan beliau untuk mencapai posisi yang sekarang sudah diraihnya dengan awal kehidupan dari nol hingga akhirnya menjadi seorang yang sukses dibidangnya.


Kelemahan :
Meskipun tampak sempurna, namun buku ini mempunyai beberapa kekurangan tentang terlalu tebal dan  cetakannya pun hanya menggunakan kertas buram dan gambar-gambar yang disajikan tidak terlihat jelas akibat percetakannya yang kurang baik. Agar pembaca bisa lebih menarik untuk membaca bukunya seharusnya kualitas cetakannya baik, kertas yang baik pula, sehingga gambar-gambar yang ditampilkan akan semakin menambah daya tarik pembaca.


Kesimpulan :
Menurut saya, ini memberikan banyak insprirasi. Jarang ada orang yang mau berusaha keras seperti beliau. Kegagalan bukan berarti menyerah. Kegagalan berarti keberhasilan yang tertunda. Hidup tanpa kegagalan tidak akan bisa mendewasakan manusia.  Jika kamu gagal melakukan sesuatu, hanya satu hal yang harus kamu lakukan TRY AGAIN. Dan kalau kita tidak melakukan sesuatu dengan sabar dan tulus, maka tak akan menghasilkan apa-apa.
Ilmu pengetahuan adalah Senjata yang sangat ampuh. Tak akan ada yang bisa menandinginya kecuali kekuasa’an Yang Maha Kuasa.




Template by:

Free Blog Templates