Resensi Buku
Albert Einstein (1879 – 1955)
Judul
Buku : Albert Einstein
(1879 – 1955)
Pengarang
: Dr. Sabaruddin Tain
Penerjemah
: Johny Barliyanta
Cetakan
: Pertama, Desember 2006
Penerbit
: An-Najah Press, Rumpin, Bogor
Tebal
: xix + 198 hal
Albert Einstein adalah tokoh ilmuwan Fisika yang luar biasa. Kehidupannya
sebagai warga negara Jerman dari keluarga Yahudi.Albert Einstein dilahirkan di
Ulm, Kerajaan Wuettemberg, Prusia Raya (sekarang Jerman) pada tanggal 14 Maret
1879. Beliau terlahir sebagai putra sulung dari pasangan Hermann Einstein dan
Pauline Koch. Ayahnya berprofesi sebagai pedagang kasur bulu. Pada tahun 1980
bisnis ayahnya mengalami kegagalan. Keluarga Einstein pindah ke Munich. Di kota
ini Hermann dan adiknya mendirikan perusahaan instalasi gas dan air.
Di waktu kecilnya Albert Einstein nampak terbelakang karena kemampuan bicaranya
amat terlambat. Wataknya pendiam dan suka bermain seorang diri. Bulan November
1981 lahir adik perempuannya yang diberi nama Maja. Sampai usia tujuh tahun
Albert Einstein suka marah dan melempar barang, termasuk kepada adiknya.
Minat dan kecintaannya pada bidang ilmu fisika muncul pada usia lima tahun.
Ketika sedang terbaring lemah karena sakit, ayahnya menghadiahinya sebuah
kompas. Albert kecil terpesona oleh keajaiban kompas tersebut, sehingga ia
membulatkan tekadnya untuk membuka tabir misteri yang menyelimuti keagungan dan
kebesaran alam. Meskipun pendiam dan tidak suka bermain dengan teman-temannya,
Albert Einstein tetap mampu berprestasi di sekolahnya. Raportnya bagus dan ia
menjadi juara kelas. Selain bersekolah dan menggeluti sains, kegiatan Albert
hanyalah bermain musik dan berduet dengan ibunya memainkan karya-karya Mozart
dan Bethoveen.
Albert menghabiskan masa kuliahnya di ETH (Eidgenoessische Technische
Hochscule). Pada usia 21 tahun Albert dinyatakan lulus. Setelah lulus, Albert
berusaha melamar pekerjaan sebagai asisten dosen, tetapi ditolak. Akhirnya
Albert mendapat pekerjaan sementara sebagai guru di SMA. Kemudian dia mendapat
pekerjaan di kantor paten di kota Bern. Selama masa itu Albert tetap
mengembangkan ilmu fisikanya. Tahun 1905 adalah tahun penuh prestasi bagi
Albert, karena pada tahun ini ia menghasilkan karya-karya yang cemerlang.
Berikut adalah karya-karya tersebut:
Maret 1905 : paper tentang aplikasi ekipartisi pada peristiwa radiasi, tulisan
ini merupakan pengantar hipotesa kuantum cahaya dengan berdasarkan pada
statistik Boltzmann. Penjelasan efek fotolistrik pada paper inilah yang
memberinya hadiah Nobel pada tahun 1922.
April 1905 : desertasi doktoralnya tentang penentuan baru ukuran-ukuran
molekul. Einstein memperoleh gelar PhD-nya dari Universitas Zurich.
Mei 1905 : papernya tentang gerak Brown.
Juni 1905 : Papernya yang tersohor, yaitu tentang teori relativitas khusus,
dimuat Annalen der Physik dengan judul Zur Elektrodynamik bewegter Kurper
(Elektrodinamika benda bergerak).
September 1905 : kelanjutan papernya bulan Juni yang sampai pada kesimpulan
rumus termahsyurnya : E = mc2, yaitu bahwa massa sebuah benda (m) adalah ukuran
kandungan energinya (E). c adalah laju cahaya di ruang hampa (c >>
300 ribu kilometer per detik). Massa memiliki kesetaraan dengan energi, sebuah
fakta yang membuka peluang berkembangnya proyek tenaga nuklir di kemudian hari.
Satu gram massa dengan demikian setara dengan energi yang dapat memasok kebutuhan
listrik 3000 rumah (berdaya 900 watt) selama setahun penuh, suatu jumlah energi
yang luar biasa besarnya.
Tahun 1909, Albert Einstein diangkat sebagai profesor di Universitas Zurich.
Tahun 1915, ia menyelesaikan kedua teori relativitasnya. Penghargaan tertinggi
atas kerja kerasnya sejak kecil terbayar dengan diraihnya Hadiah Nobel pada
tahun 1921 di bidang ilmu fisika. Selain itu Albert juga mengembangkan teori
kuantum dan teori medan menyatu.
Pada tahun 1933, Einstein beserta keluarganya pindah ke Amerika Serikat karena
khawatir kegiatan ilmiahnya – baik sebagai pengajar ataupun sebagai peneliti –
terganggu. Tahun 1941, ia mengucapkan sumpah sebagai warga negara Amerika
Serikat. Karena ketenaran dan ketulusannya dalam membantu orang lain yang kesulitan,
Albert ditawari menjadi presiden Israel yang kedua. Namun jabatan ini
ditolaknya karena ia merasa tidak mempunyai kompetensi di bidang itu. Akhirnya
pada tanggal 18 April 1955, Albert Einstein meninggal dunia dengan meninggalkan
karya besar yang telah mengubah sejarah dunia.
Kelebihan:
Bahasa dalam buku dapat dimengerti oleh anak-anak SD
Kekurangan:
Gambar muka Albert Einstein di saat yang sama / umur yang sama tampak berbeda.
Tidak menceritakan secara detail tentang siapa istri pertamanya dan istri
keduanya dan juga kedua anaknya. Ceritanya agak acak walaupun selisih satu /
dua halaman
Kesimpulan:
Menurut saya, ini memberikan inspirasi baru buat saya. Kalau kita gak melakukan
sesuatu dengan ikhlas dan tulus hati, maka tak akan menghasilkan apa-apa.
Ilmu pengetahuan adalah Senjata yang sangat ampuh. Tak akan ada yang bisa
menandinginya kecuali kekuasa’an Allah.
0 komentar:
Posting Komentar