Jumat, 24 Oktober 2014

Koperasi ... "Nasibmu Kini"

Koperasi ... "Nasibmu Kini"


Nama              : Tiara Erliyanti
Kelas/NPM      : 2EB22/28213891


PERMASALAHAN
Perkoperasian Indonesia sekarang sedang dalam keadaan yang terpuruk dan sungguh sangat berbeda jika dibandingkan dengan perkoperasian saat koperasi baru dilahirkan. Koperasi saat ini seperti berada diantara hidup dan mati, semakin hari tidak menunjukan kemajuan berkesan melainkan selalu menunjukan kemunduran yang siginifikan. Kemunduran ini telah disebabkan oleh beberapa permasalahan yang timbul baik dari dalam tubuh koperasi maupun dari luarnya.
Permasalahan koperasi tidak hanya dari dalam tubuh koperasi saja, tapi juga berasal dari lingkungan sekitar koperasi. Gambaran koperasi dipandang sebelah mata, merupakan salah satu masalah penghambat tumbuhnya koperasi menjadi unit ekonomi yang lebih besar, maju dan memiliki daya saing di Indonesia. Hal ini menyebabkan tingkat partisipasi anggota koperasi rendah.


ANALISA
Banyak faktor yang menyebabkan wadah koperasi yang dijuluki sebagai sokoguru semakin pudar. Adapun salah satu faktor utamanya adalah ketidak mampuan koperasi menjalankan fungsi sebagai mana yang ‘dijanjikan’, serta banyak melakukan penyimpangan atau kegiatan lain yang mengecewakan masyarakat, seperti faktor-faktor berikut ini :
a.       Kurangnya pendidikan serta pelatihan yang diberikan oleh pengurus kepada para anggota koperasi. Kegiatan koperasi yang tidak berkembang membuat sumber modal menjadi terbatas, dan mengakibatkan kurangnya dukungan serta kontribusi dari para anggota untuk berpartisipasi membuat koperasi. Oleh karena itu, semua masalah berpangkal pada partisipasi anggota dalam mendukung terbentuknya koperasi yang tangguh, dan memberikan manfaat bagi seluruh anggotanya, serta masyarakat sekitar.
b.      Kurangnya kesadaran masyarakat atas pentingnya koperasi. Masyarakat masih saja melakukan peminjaman uang lewat rentenir/lintah darat, dibanding dengan meminjam uang ke koperasi karena pola pikir masyarakat uang simpanan masyarakat di koperasi tidak mencukupi jumlah uangnya yang akan dipinjam.
c.       Kurangnya komitmen pemerintah untuk memberdayakan koperasi. Pemberdayaan koperasi secara tersktuktur dan berkelanjutan diharapkan akan mampu menyelaraskan struktur perekonomian nasional, mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional, mengurangi tingkat pengangguran terbuka, menurunkan tingkat kemiskinan, mendinamisasi sektor riil, dan memperbaiki pemerataan pendapatan masyarakat. Pemberdayaan koperasi juga akan meningkatkan pencapaian sasaran di bidang pendidikan, kesehatan, dan indikator kesejahteraan masyarakat Indonesia lainnya.
d.      Koperasi masih beranggotakan yang kalangan menengah keatas, belum bersifat kemasyarakatan. Seperti di lingkungan rumah saya, koperasi hanya beranggotakan kalangan menengah keatas, yang kalangan bawah berpikir untuk makan saja sudah pas-pasan, tidak ada lagi uang untuk menaruh tabungan di koperasi.


KESIMPULAN
Kalau kita perhatikan nama koperasi itu sendiri mulai memudar dan terlupakan. Masih banyak orang atau masyarakat yang tidak mengetahui fungsi sebenarnya koperasi tersebut. Bahkan pemerintah masih kurang berperan dalam memajukan koperasi yang ada sebagai sokoguru atau tulang punggung perekonomian Indonesia. Namun di wilayah kecil seperti di daerah pedesaan, koperasi benar – benar berperan penting dalam mensejahterakan masyarakat sekitar tersebut yang bertolak belakang dengan kondisi koperasi di daerah perkotaan dimana koperasi hampir tidak terdengar peran serta fungsinya.
Seharusnya Pemerintah bersosialisasi dan mau ikut campur tangan tentang masalah yang dihadapi oleh koperasi, dan pemerintah seharusnya mengadakan penyuluhan ketiap tiap daerah tentang bagaimana pentingnya dan berharganya koperasi.
Jadi menurut saya, koperasi sudah tidak terlalu berperan atau menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia pada masa ini.


SUMBER
http://sitirokayah29.blogspot.com/2013/11/koperasi-sebagai-sokoguru-perekonomian.html

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates