Rabu, 29 Maret 2017

Review Jurnal 12 ( Perpajakan Internasional & Penerapan Harga Transfer )

NAMA              : TIARA ERLIYANTI
NPM                : 28213891
KELAS              : 4EB22

IDENTITAS JURNAL

Nama Jurnal
Jurnal Zenit
Volume / Halaman
Vol.1 No.3. 2012/ Hal 210-221 ISSN : 2252-6749
Nama Penulis
 Ita Salsalina Lingga
Judul Jurnal

ASPEK PERPAJAKAN DALAM TRANSFER PRICING DAN PROBLEMATIKA PRAKTIK PENGHINDARAN PAJAK (TAX AVOIDANCE)
Tanggal Jurnal
2012
Tujuan Penelitian

Tujuan penetapan harga transfer adalah untuk mentransmisikan data keuangan di antara  departemen-departemen atau divisi-divisi perusahaan pada waktu mereka saling menggunakan barang dan jasa satu sama lain (Simamora, 1999:273). Selain itu
transfer pricing terkadang digunakan untuk mengevaluasi kinerja divisi dan memotivasi manajer  divisi penjual dan divisi pembeli menuju keputusan-keputusan yang serasi dengan tujuan  perusahaan secara keseluruhan.
Metode Penelitian

Metode yang digunakan adalah Metode Tradisional, Metode Comparable Uncontrolled Price Method (CUPM), Cost-Plus Method (CPM), Resale Price Method (RPM), Profit Split, Transactional Net Margin Method (TNMM),dan Metode lainnya.

Hasil Penelitian

Transfer Pricing didefinisikan sebagai harga yang ditentukan oleh satu bagian dari sebuah organisasi atas penyerahan barang atau jasa yang dilakukannya kepada bagian lain dari  organisasi yang sama. Transfer pricing dapat juga diartikan sebagai nilai atau harga jual  khusus yang dipakai dalam pertukaran antar divisional untuk mencatat pendapatan divisi  penjual (selling division) dan biaya divisi pembeli (buying division). Dilihat dari aspek perpajakan, pengertian transfer pricing adalah harga yang dibebankan oleh suatu perusahaan atas barang, jasa, harta tak berwujud kepada perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa. Tujuan penetapan harga transfer adalah untuk mentransmisikan data keuangan di antara departemen-departemen atau divisi-divisi perusahaan pada waktu mereka saling  menggunakan barang dan jasa satu sama lain. Selain itu  transfer pricing terkadang digunakan untuk mengevaluasi kinerja divisi dan memotivasi manajer divisi penjual dan divisi pembeli menuju keputusan-keputusan yang serasi dengan tujuan perusahaan secara keseluruhan. Namun dalam praktik, seringkali ditemukan transaksi antar anggota perusahaan multinasional yang tidak luput dari rekayasa transfer pricing. Bagi perusahaan
berskala global (multinational corporations),  transfer pricing dipercaya menjadi salah satu strategi yang efektif untuk memenangkan persaingan dalam memperebutkan sumber daya yang terbatas. Perusahaan cenderung berupaya meminimalkan biaya-biaya (cost efficiency) termasuk di dalamnya minimalisasi pembayaran pajak perusahaan (corporate income tax). Hal ini telah mendorong dilakukannya praktik transfer pricinguntuk menghindari pajak (tax avoidance).Transfer pricing diyakini mengakibatkan berkurang atau hilangnya potensi penerimaan pajak suatu negara karena perusahaan multinasional cenderung menggeser kewajiban perpajakannya dari negara-negara yang memiliki tarif pajak yang tinggi (high tax countries)
ke negara-negara yang menerapkan tarif pajak rendah (low tax countries).
Kesimpulan Penelitian

Untuk mencegah praktik penghindaran pajak karena penentuan harga tidak wajar (non arm's length price), maka Dirjen Pajak menetapkan pedoman penentuan harga transfer yang membahas penerapan prinsip kewajaran dan kelaziman usaha (arm’s length principles) terkait transaksi antara wajib pajak dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa. Aturan ini mengharuskan wajib pajak untuk menggunakan nilai pasar wajar dalam bertransaksi dengan pihak berelasi (related parties). Dirjen Pajak memiliki kewenangan untuk menentukan harga transaksi antar pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Advance Pricing Agreement/APA) yaitu kesepakatan antara Wajib Pajak dan Direktur Jenderal Pajak mengenai harga jual wajar produk yang dihasilkannya kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan berelasi (related parties). Dengan ditetapkannya APA, diharapkan dapat mengurangi terjadinya praktik penyalahgunaan
transfer pricingoleh perusahaan multinasional.
Pendapat Mengenai Jurnal
Menurut saya jurnal ini sangat bagus dan lengkap dengan penjelasan mengenai harga transfer.


Review Jurnal 11 ( Manajemen Resiko Keuangan )

NAMA              : TIARA ERLIYANTI
NPM                : 28213891
KELAS              : 4EB22

IDENTITAS JURNAL

Nama Jurnal
Jurnal Momentum
Volume / Halaman
Vol.17 No.1. 2015/  ISSN : 1693-752X
Nama Penulis
 Nasrul
Judul Jurnal

MANAJEMEN RISIKO DALAM PROYEK KONSTRUKSI DITINJAU DARI SISI MANAJEMEN WAKTU
Tanggal Jurnal
2015
Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian manajemen risiko adalah untuk mengenali risiko dalam sebuah proyek dan mengembangkan strategi untuk mengurangi atau bahkan menghindarinya, dilain sisi juga harus dicari cara untuk memaksimalkan peluang yang ada (Wideman, 1992).
Metode Penelitian

Metode yang digunakan adalah studi literatur tentang manajemen risiko dan manajemen waktu pada proyek konstruksi dengan mengacu kepada teori-teori yang relevan. Hasil studi menunjukkan bahwa manajemen risiko ditinjau dari sisi waktu sangat penting dilakukan bagi setiap proyek konstruksi untuk menghindari kerugian atas biaya, mutu,jadwal
penyelesaian proyek dan pemutusan kontrak dengan denda yang memaksa. Melakukan tindakan penanganan yang dilakukan terhadap risiko yang mungkin terjadi (respon risiko) dengan cara: menahan risiko (risk retention), mengurangi risiko (risk reduction), mengalihkan risiko (risk transfer), menghindari risiko (risk avoidance).
Variabel Penelitian
Variabel Independen nya adalah waktu pengerjaan proyek.
Hasil Penelitian

Tindakan penanganan yang dilakukan terhadap risiko yang mungkin terjadi. Risiko-risiko penting yang sudah diketahui perlu ditindak lanjuti dengan respon
yang dilakukan oleh kontraktor dalam menangani
risiko tersebut. Metode yang dipakai dalam menangani risiko (Flanagan & Norman, 1993):
1) Menahan risiko (Risk retention)
Merupakan bentuk penanganan risiko
yang mana akan ditahan atau diambil
sendiri oleh suatu pihak.
2) Mengurangi risiko (Risk reduction)
Yaitu tindakan untuk mengurangi risiko yang kemungkinan akan terjadi
dengan cara:
a. Pendidikan dan pelatihan bagi para tenaga kerja
b. Perlindungan terhadap kemungkinan kehilangan
c. Perlindungan terhadap orang dan properti
3) Mengalihkan risiko (Risk transfer)
Pengalihan ini dilakukan untuk memindahkan risiko kepada pihak lain.
4) Menghindari risiko (Risk avoidance)
Menghindari risiko sama dengan menolak untuk menerima risiko.
Kesimpulan Penelitian

a) Dalam setiap proyek konstruksi sangat penting dilakukan manajemen risiko untuk menghindari kerugian atas biaya, mutu dan jadwal proyek.
b) Manajemen waktu pelaksanaan proyek harus di eksekutor oleh estimator dengan pemilihan metode yang tepat karena menjadi ikatan dalam kontrak dengan denda yang memaksa.
c) Manajemen risiko merupakan Pendekatan yang dilakukan terhadap risiko yaitu dengan memahami, mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko suatu proyek.
d) Melakukan tindakan penanganan yang dilakukan terhadap risiko yang mungkin terjadi (respon risiko) dengan cara : menahan risiko (risk retention), mengurangi risiko (risk reduction), mengalihkan risiko (risk transfer), menghindari risiko (risk
avoidance).
Pendapat Mengenai Jurnal
Menurut saya jurnal ini sangat bagus dan lengkap dengan penjelasan mengenai manajemen resiko.

Review Jurnal 10 ( Perencanaan & Pengendalian Manajerial

NAMA              : TIARA ERLIYANTI
NPM                : 28213891
KELAS              : 4EB22

IDENTITAS JURNAL
Nama Jurnal
Jurnal Riset Akuntansi dan Bisnis
Volume / Halaman
Volume 9 No.2
Nama Penulis
Eka Nurmala dan Fitriani
Judul Jurnal
PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN TERHADAP KINERJA KEUANGAN PEUSAHAAN PADA HOTEL BERBINTANG DI KOTA MEDAN.
Tanggal Jurnal
September 2009
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui apakah ada pengaruh struktur pengendalian manajemen dan proses pengendalian manajemen secara simultan dan parsial  terhadap kinerja perusahaan pada hotel berbintang di Kota Medan dan untuk mengetahui apakah ada pengaruh proses pengendalian manajemen secara parsial terhadap kinerja perusahaan pada hotel berbintang di Kota Medan.
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode sensus dimana semua anggota populasi dijadikan responden penelitian.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif-analitis.
Objek dalam penelitian ini adalah seluruh hotel berbintang yang ada di kota Medan
Variabel Penelitian
1.        Variabel bebas atau variabel independen (X) yaitu sistem pengendalian manajemen yang terdiri dari struktur pengendalian manajemen (X1) dan proses pengendalian manajemen (X2).
2.        Variabel terikat atau varibel dependen (Y) : kinerja keuangan perusahaan.
Hasil Penelitian
1.      Pengaruh Struktur Pengendalian Manajemen dan Proses Pengendalian Manajemen Terhadap Kinerja Perusahaan cara Simultan :
Berdasarkan hasil analisis regresi yang diikhtisarkan pada tabel 5 menunjukkan nilai F hitung adalah 34,701 dan nilai Ftabel pada  = 0.05 dan derajat bebas 2 dan 28 adalah 3,34. Jadi F hitung =34,701 > F tabel = 3,34. Hal ini berarti bahwa H0 ditolak dan H1 diterima pada tingkat signifikansi  = 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa struktur pengendalian manajemen dan proses pengendalian manajemen secara simultan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.
1.      Pengaruh Struktur Pengendalian Manajemen dan Proses Pengendalian Manajemen Terhadap Kinerja Perusahaan Secara Parsial :
Struktur Pengendalian Manjemen (X1)

Berdasarkan hasil penelitian yang diikhtisarkan pada tabel 6 menunjukkam bahwa t hitung =2,142 > t tabel =2,048. Dengan demikian H0 ditolak dan H1 diterima, dengan kata lain bahwa variabel struktur pengendalian manajemen mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan.
Proses Pengendalian Manajemn (X2)

Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai
Hitung = 3,688 > t tabel = 2,048. Dengan demikian H0 ditolak dan H1 diterima, dengan kata lain bahwa variabel proses pengendalian manajemen mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan.

Berdasarkan data-data di atas maka dapat disimpulkan bahwa semua hipotesis dapat diterima atau H0 ditolak, dengan kata lain bahwa sistem pengendalian manajemen yang terdiri dari struktur pengendalian manajemen (X1) dan proses pengendalian manajemen secara simultan dan parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja perusahaan dan pengaruh yang diberikan yaitu sebesar 71,3% sedangkan sisanya sebesar 28,7% dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.
2.      Pengaruh  Proses  Pengendalian  Manajemen  Terhadap  Kinerja  Perusahaan Secara Parsial
Berdasarkan tabel. 6  yang merupakan hasil analisis regresi dapat diketahui bahwa proses pengendalian manajemen memiliki t hitung lebihbesar dari t tabel (t hitung =3,688 > t tabel =2,048) dan tingkat signifikansinya sebesar 0,001 yang lebih kecil dari taraf signifikasi  = 0,05 sehingga secara parsial dapat dikatakan proses pengendalian manajemen berpengaruh signifikan terhadap kinerja peusahaan. Diketahui pula bahwa proses pengendalian manajemen mempunyai nilai koefisien regresi sebesar 0,313 hal ini berarti bahwa hubungan antara variabel struktur pengendalian manajemen dengan kinerja perusahaan adalah searah, yang berarti bahwa setiap peningkatan terhadap proses pengendalian manajemen akan menyebabkan peningkatan terhadap kinerja.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh variabel ini signifikan. Terdapatnya pengaruh yang positif proses pengendalian manajemen terhadap kinerja perusahaan dikarenakan proses pengendalian manajemen merupakan merupakan tahap-tahap yang harus dilalui untuk mewujudkan tujuan sistem. Proses pengendalian manajemen pada dasarnya berkaitan dengan prilaku antar manajer dan antara para manajer dengan bawahannya. Proses pengendalian manajemen menjelaskan dan mengaplikasikan bagaimana cara kerja struktur pengendalian manajemen. Proses pengendalian manajemen berkaitan dengan tindakan yang dilakukan manajemen untuk menjamin bahwa orang-orang dalam organisasi telah menjalankan strategi dengan efektif dan efisien. Dengan demikian jika proses pengendalian manajemen baik maka kinerja perusahaan dalam meningkat.
Kesimpulan Penelitian
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah:
1.      Struktur pengendalian manajemen pada hotel berbintang di Kota Medan secara simultan berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan. pengaruh struktur pengendalian manajemen dan proses pengendalian manajemen terhadap kinerja perusahaan adalah sangat tinggi yaitu sebesar 71,3% . Hal ini berarti bahwa struktur pengendalian manajemen dan proses pengendalian manajemen betul-betul merupakan faktor yang perlu diperhatikan dalam upaya meningkatkan kinerja perusahaan pada hotel berbintang di Kota Medan.

2.      Struktur pengendalian manajemen pada hotel berbintang di Kota Medan secara parsial berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi kualitas struktur pengendalian manajemen hotel berbintang akan membawa pengaruh semakin tinnginya kinerja perusahaan. Adapun besarnya pengaruh sebesar 16,4%.

3.      Proses pengendalian manajemen pada hotel berbintang di Kota Medan secara parsial berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi kualitas proses pengendalian manajemen semakin tinggi pula

kinerja perusahaan hotel berbintang. Adapun besarnya pengaruh sebesar 31,3%.
Pendapat Mengenai Jurnal
Menurut saya perusahaan sebaiknya kualitas struktur dan proses pengendalian manajemen pada hotel berbintang di Kota Medan perlu lebih ditingkatkan agar mampu mencapai kinerja keuangan perusahaan yang lebih baik. Dengan cara memberikan pelatihan-pelatihan kepada para manajer dan karyawan yang menyangkut pengembangan profesionalitas dalam konteks ilmu pengetahuan.


Review Jurnal 09 ( Analisis Laporan Keuangan Internasional )

NAMA              : TIARA ERLIYANTI
NPM                : 28213891
KELAS              : 4EB22

IDENTITAS JURNAL
Nama Jurnal
Jurnal Emba
Volume / Halaman
Volume 3 No.3
Nama Penulis
M.O. Tanor., H. Sabijono., S.K. Walandouw
Judul Jurnal
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PT. BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL, TBK
Tanggal Jurnal
September 2015
Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk yang ditinjau berdasarkan analisis rasio keuangan.
Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan berupa penelitian deskriptif komparatif.
Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data kualitatif yaitu profil perusahaan dan data kuantitatif yaitu laporan keuangan tahun 2010-2013.
Sumber data yang digunakan adalah data sekunder yang berupa dokumen laporan keuangan perbankan dari tahun 2010 sampai 2013 yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia.
Hasil Penelitian
Hasil loan deposit ratio pada tahun 2010 sebesar 76,139%, pada tahun 2011 meningkat sebesar 6,083 menjadi 82,222%, tahun 2012 meningkat sebesar 5,208 menjadi 87,43 % dan pada tahun 2013 meingkat sebesar 1,442 menjadi 88,872%. Dengan adanya peningkatan tiap tahun terhadap LDR menunjukan semakin banyak permintaan kredit dibandingkan dengan dana yang diterima oleh bank. Ini membuat bank perlu meningkatkan dana untuk menutupi jumlah kredit yang juga ikut bertambah. Sesuai dengan Surat Edaran Bank No.6/23/DPNP/2004, standar untuk LDR yang dinyatakan cukup baik adalah berkisar antara 85% sampai dengan 100% (PK-3), ini terlihat pada tahun 2012 dan 2013. Dan pada tahun 2010 – 2011 berada di posisi baik yang berkisar antara 75% sampai dengan 85% (PK-2). Dengan ini memperlihatkan bahwa bank mengalami penurunan peringkat, namun masih dapat mempertahankan standar yang telah ditentukan oleh BI. Sesuai hasil LDR periode 2010-2013 memiliki nilai rasio di bawah 100%, walaupun adanya penurunan peringkat 2010 dan 2011 dibanding 2012 dan 2013, dan dengan ini LDR Bank Artha Graha dapat dinyatakan sesuai dengan standar yang telah ditentukan.
Hasil CAR pada tahun 2010 yaitu 13,389, pada tahun 2011 menurun sebesar 0,239 menjadi 13,15%, tahun 2012 meningkat sebesar 3,148 menjadi 16,298% dan pada tahun 2013 kembali menurun 0.544 menjadi 15,754%. Adanya penurunan pada tahun 2011 dan 2013 dikarenakan ketidak seimbangan antara ATMR dengan perkembangan setoran modal. Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia, standar untuk CAR yang dinyatakan sehat adalah minimal 8% dengan ini hasil CAR periode 2010 – 2013 memiliki nilai rasio di atas 8% dan CAR Bank Artha Graha dapat dinyatakan sehat dan sesuai dengan standar yang ditentukan.
Hasil ROA pada tahun 2010 sebesar 0,688%, pada tahun 2011 menurun sebesar 0,033 menjadi 0,655%, pada tahun 2012 meningkat sebesar 0,025 menjadi 0,68% dan pada tahun 2013 meningkat sebesar 0,705 menjadi 1,385%. Pada tahun 2011 adanya penurunan karena perolehan laba rendah. Pada tahun 2012 dan tahun 2013 adanya peningkatan, biarpun perolehan laba tidak terlalu besar dengan ini menunjukan bahwa bank masih mampu memperoleh laba (sebelum pajak) yang lebih atas aset yang dimiliki per tahun. Sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP/2004, standar untuk ROA yang dinyatakan cukup baik berkisar antara 0,5% sampai dengan 1,25% (PK-3) yaitu pada tahun 2010 sampai dengan 2012, dan pada tahun 2013 hasil ROA mendapat perolehan laba tinggi (PK-3), yaitu lebih dari 1,25% . Dengan ini hasil ROA periode 2010-2013 Bank Artha Graha sesuai dengan standar yang ditentukan, terlebih pada tahun 2013 laba yang diperoleh tinggi (PK-2).
Hasil ROE pada tahun 2010 sebesar 8,457%, pada tahun 2011 meningkat sebesar 1,32 menjadi 9,777%, pada tahun 2012 menurun 1,706 menjadi 8,071% dan pada tahun 2013 kembali meningkat sebesar 5,637 menjadi 13,708%. Adanya penurunan pada tahun 2012 dikarenakan adanya pertumbuhan modal yang melebihi laba (setelah pajak) yang dimiliki Bank Artha Graha. Sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP/2004, standar untuk ROE yang dinyatakan cukup baik yaitu berkisar antara 5% sampai dengan 12,5% yaitu pada tahun 2010 sampai dengan 2012 (PK-1). Tahun 2013 memperoleh laba tinggi atau lebih dari 12,5% (PK-2). Dan semakin tinggi nilai rasio maka standarnya semakin baik. Dengan ini hasil rasio ROE periode 2010-2013 Bank Artha Graha dapat dinyatakan sesuai dengan standar yang ditentukan BI.
Hasil ROE pada tahun 2010 sebesar 8,457%, pada tahun 2011 meningkat sebesar 1,32 menjadi 9,777%, pada tahun 2012 menurun 1,706 menjadi 8,071% dan pada tahun 2013 kembali meningkat sebesar 5,637 menjadi 13,708%. Adanya penurunan pada tahun 2012 dikarenakan adanya pertumbuhan modal yang melebihi laba (setelah pajak) yang dimiliki Bank Artha Graha. Sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP/2004, standar untuk ROE yang dinyatakan cukup baik yaitu berkisar antara 5% sampai dengan 12,5% yaitu pada tahun 2010 sampai dengan 2012 (PK-1). Tahun 2013 memperoleh laba tinggi atau lebih dari 12,5% (PK-2). Dan semakin tinggi nilai rasio maka standarnya semakin baik. Dengan ini hasil rasio ROE periode 2010-2013 Bank Artha Graha dapat dinyatakan sesuai dengan standar yang ditentukan BI. Sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP/2004, standar untuk BOPO yang dinyatakan cukup baik berkisar antara 94% sampai dengan 96% (PK-1) pada tahun 2010 sampai dengan 2012. Dan pada tahun 2013 berada di tingkat efisiensi baik yaitu kurang dari 94% (PK-2). Semakin rendah nilai BOPO maka standar semakin baik.
Kesimpulan Penelitian
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah:
1.      Hasil rasio likuiditas pada Loan Deposit Ratio (LDR) sesuai dengan standar BI. Hasil pertahun yang dimiliki Oleh Bank Artha Graha ada peningkatan rasio yang dikarenakan bertambahnya permintaan kredit sementara dana yang diterima oleh Bank tidak banyak bertambah dibanding kredit.
2.      Hasil rasio solvabilitas pada Capital Adequacy Ratio (CAR) mampu menyesuaikan dengan standar BI. Hasil pertahun yang dimiliki Bank Artha Graha tahun 2012 mengalami kenaikan yang lebih dibanding pada tahun 2011 dan 2010 ini dikarenakan bertambahnya ATMR yang dimiliki dibandingkan modal yang tersedia.
3.      Hasil rasio profitabilitas pada ROA, ROE, BOPO Bank Artha Graha mampu memenuhi standar BI dan mencapai standar baik. Hasil pertahun, pada tahun 2013 baik ROA, ROE, dan BOPO mendapat hasil lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya, ini memperlihatkan manajemen Bank Artha Graha dalam memenuhi dan meningkatkan hasil yang diperoleh Bank Artha Graha untuk menunjang kinerja keuangan yang dimiliki.
Pendapat Mengenai Jurnal
Menurut saya perusahaan ini sudah baik dalam pengelolaan keuangannya tetapi harus lebih memperhatikan relevansi dan keakuratan informasi baik likuiditas, solvabilitas, serta profitabilitas karena rasio ini dapat menunjukan banyak mengenai posisi keuangan dan juga kinerja bank. meningkatkan kualitas yang mereka miliki agar dapat meningkatkan kinerja bank dan minat baik para pemegang saham maupun para deposan dan yang lainnya

Template by:

Free Blog Templates