NAMA : TIARA ERLIYANTI
NPM : 28213891
KELAS : 4EB22
IDENTITAS JURNAL
|
|
Nama
Jurnal
|
Jurnal Emba
|
Volume
/ Halaman
|
Volume 3 No.3
|
Nama
Penulis
|
M.O. Tanor., H. Sabijono., S.K. Walandouw
|
Judul
Jurnal
|
ANALISIS
LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PT. BANK ARTHA GRAHA
INTERNASIONAL, TBK
|
Tanggal
Jurnal
|
September 2015
|
Tujuan
Penelitian
|
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui kinerja keuangan PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk yang
ditinjau berdasarkan analisis rasio keuangan.
|
Metode
Penelitian
|
Jenis penelitian yang digunakan berupa penelitian deskriptif
komparatif.
Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data
kualitatif yaitu profil perusahaan dan data kuantitatif yaitu laporan
keuangan tahun 2010-2013.
Sumber data yang digunakan adalah data sekunder yang berupa
dokumen laporan keuangan perbankan dari tahun 2010 sampai 2013 yang diperoleh
dari Bursa Efek Indonesia.
|
Hasil
Penelitian
|
Hasil loan deposit ratio pada tahun 2010 sebesar 76,139%, pada
tahun 2011 meningkat sebesar 6,083 menjadi 82,222%, tahun 2012 meningkat
sebesar 5,208 menjadi 87,43 % dan pada tahun 2013 meingkat sebesar 1,442
menjadi 88,872%. Dengan adanya peningkatan tiap tahun terhadap LDR menunjukan
semakin banyak permintaan kredit dibandingkan dengan dana yang diterima oleh
bank. Ini membuat bank perlu meningkatkan dana untuk menutupi jumlah kredit
yang juga ikut bertambah. Sesuai dengan Surat Edaran Bank No.6/23/DPNP/2004,
standar untuk LDR yang dinyatakan cukup baik adalah berkisar antara 85%
sampai dengan 100% (PK-3), ini terlihat pada tahun 2012 dan 2013. Dan pada
tahun 2010 – 2011 berada di posisi baik yang berkisar antara 75% sampai
dengan 85% (PK-2). Dengan ini memperlihatkan bahwa bank mengalami penurunan
peringkat, namun masih dapat mempertahankan standar yang telah ditentukan
oleh BI. Sesuai hasil LDR periode 2010-2013 memiliki nilai rasio di bawah
100%, walaupun adanya penurunan peringkat 2010 dan 2011 dibanding 2012 dan
2013, dan dengan ini LDR Bank Artha Graha dapat dinyatakan sesuai dengan
standar yang telah ditentukan.
Hasil CAR pada tahun 2010 yaitu 13,389, pada tahun 2011 menurun
sebesar 0,239 menjadi 13,15%, tahun 2012 meningkat sebesar 3,148 menjadi 16,298%
dan pada tahun 2013 kembali menurun 0.544 menjadi 15,754%. Adanya penurunan
pada tahun 2011 dan 2013 dikarenakan ketidak seimbangan antara ATMR dengan
perkembangan setoran modal. Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia, standar
untuk CAR yang dinyatakan sehat adalah minimal 8% dengan ini hasil CAR
periode 2010 – 2013 memiliki nilai rasio di atas 8% dan CAR Bank Artha Graha
dapat dinyatakan sehat dan sesuai dengan standar yang ditentukan.
Hasil ROA pada tahun 2010 sebesar 0,688%, pada tahun 2011
menurun sebesar 0,033 menjadi 0,655%, pada tahun 2012 meningkat sebesar 0,025
menjadi 0,68% dan pada tahun 2013 meningkat sebesar 0,705 menjadi 1,385%.
Pada tahun 2011 adanya penurunan karena perolehan laba rendah. Pada tahun
2012 dan tahun 2013 adanya peningkatan, biarpun perolehan laba tidak terlalu
besar dengan ini menunjukan bahwa bank masih mampu memperoleh laba (sebelum
pajak) yang lebih atas aset yang dimiliki per tahun. Sesuai dengan Surat
Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP/2004, standar untuk ROA yang dinyatakan
cukup baik berkisar antara 0,5% sampai dengan 1,25% (PK-3) yaitu pada tahun
2010 sampai dengan 2012, dan pada tahun 2013 hasil ROA mendapat perolehan
laba tinggi (PK-3), yaitu lebih dari 1,25% . Dengan ini hasil ROA periode
2010-2013 Bank Artha Graha sesuai dengan standar yang ditentukan, terlebih
pada tahun 2013 laba yang diperoleh tinggi (PK-2).
Hasil ROE pada tahun 2010 sebesar 8,457%, pada tahun 2011
meningkat sebesar 1,32 menjadi 9,777%, pada tahun 2012 menurun 1,706 menjadi
8,071% dan pada tahun 2013 kembali meningkat sebesar 5,637 menjadi 13,708%.
Adanya penurunan pada tahun 2012 dikarenakan adanya pertumbuhan modal yang
melebihi laba (setelah pajak) yang dimiliki Bank Artha Graha. Sesuai dengan
Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP/2004, standar untuk ROE yang
dinyatakan cukup baik yaitu berkisar antara 5% sampai dengan 12,5% yaitu pada
tahun 2010 sampai dengan 2012 (PK-1). Tahun 2013 memperoleh laba tinggi atau
lebih dari 12,5% (PK-2). Dan semakin tinggi nilai rasio maka standarnya
semakin baik. Dengan ini hasil rasio ROE periode 2010-2013 Bank Artha Graha
dapat dinyatakan sesuai dengan standar yang ditentukan BI.
Hasil ROE pada tahun 2010 sebesar 8,457%, pada tahun 2011
meningkat sebesar 1,32 menjadi 9,777%, pada tahun 2012 menurun 1,706 menjadi
8,071% dan pada tahun 2013 kembali meningkat sebesar 5,637 menjadi 13,708%.
Adanya penurunan pada tahun 2012 dikarenakan adanya pertumbuhan modal yang
melebihi laba (setelah pajak) yang dimiliki Bank Artha Graha. Sesuai dengan
Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP/2004, standar untuk ROE yang
dinyatakan cukup baik yaitu berkisar antara 5% sampai dengan 12,5% yaitu pada
tahun 2010 sampai dengan 2012 (PK-1). Tahun 2013 memperoleh laba tinggi atau
lebih dari 12,5% (PK-2). Dan semakin tinggi nilai rasio maka standarnya
semakin baik. Dengan ini hasil rasio ROE periode 2010-2013 Bank Artha Graha
dapat dinyatakan sesuai dengan standar yang ditentukan BI. Sesuai dengan
Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP/2004, standar untuk BOPO yang
dinyatakan cukup baik berkisar antara 94% sampai dengan 96% (PK-1) pada tahun
2010 sampai dengan 2012. Dan pada tahun 2013 berada di tingkat efisiensi baik
yaitu kurang dari 94% (PK-2). Semakin rendah nilai BOPO maka standar semakin
baik.
|
Kesimpulan
Penelitian
|
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah:
1.
Hasil rasio likuiditas pada Loan Deposit Ratio (LDR) sesuai
dengan standar BI. Hasil pertahun yang dimiliki Oleh Bank Artha Graha ada
peningkatan rasio yang dikarenakan bertambahnya permintaan kredit sementara
dana yang diterima oleh Bank tidak banyak bertambah dibanding kredit.
2.
Hasil rasio solvabilitas pada Capital Adequacy Ratio (CAR) mampu
menyesuaikan dengan standar BI. Hasil pertahun yang dimiliki Bank Artha Graha
tahun 2012 mengalami kenaikan yang lebih dibanding pada tahun 2011 dan 2010
ini dikarenakan bertambahnya ATMR yang dimiliki dibandingkan modal yang
tersedia.
3.
Hasil rasio profitabilitas pada ROA, ROE, BOPO Bank Artha Graha
mampu memenuhi standar BI dan mencapai standar baik. Hasil pertahun, pada
tahun 2013 baik ROA, ROE, dan BOPO mendapat hasil lebih baik dibanding
tahun-tahun sebelumnya, ini memperlihatkan manajemen Bank Artha Graha dalam
memenuhi dan meningkatkan hasil yang diperoleh Bank Artha Graha untuk
menunjang kinerja keuangan yang dimiliki.
|
Pendapat
Mengenai Jurnal
|
Menurut saya perusahaan ini sudah baik dalam pengelolaan
keuangannya tetapi harus lebih memperhatikan relevansi dan keakuratan
informasi baik likuiditas, solvabilitas, serta profitabilitas karena rasio
ini dapat menunjukan banyak mengenai posisi keuangan dan juga kinerja bank.
meningkatkan kualitas yang mereka miliki agar dapat meningkatkan kinerja bank
dan minat baik para pemegang saham maupun para deposan dan yang lainnya
|
0 komentar:
Posting Komentar