Rabu, 29 Maret 2017

Review Jurnal 08 ( Standar Audit & Akuntansi Global )

NAMA              : TIARA ERLIYANTI
NPM                : 28213891
KELAS              : 4EB22

IDENTITAS JURNAL

Nama Jurnal
Jurnal Manajemen & Kewirausahaan
Volume / Halaman
Volume 28(1) 2016
Nama Penulis
Caecilia Mesian Anggit Sari
Judul Jurnal
PEMETAAN PENERAPAN STANDAR AUDIT BERBASIS ISA PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI DAERAH ISTIMEWA JAKARTA
Tanggal Jurnal
September 2016
Pendahuluan
Keanggotaan Indonesia di IFAC diwakili oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), Selain kewajiban IAI yang harus menaati SMO, alasan Indonesia menerapkan ISA di dalam buku yang berjudul “Audit Berbasis ISA” karangan Tuanakotta (2013) dijelaskan dari dua faktor. Pertama, adanya kekuatan pasar. KAP di Indonesia yang melayani klien global dan internasional, ISA merupakan konsekuensi dan kewajiban jika ingin tetap dapat menjalin kerjasama. Kedua, adanya nilai tambah bagi profesi akuntan. Penerapan ISA sebagai standar baru membawa nilai tambah bagi para investor dan calon investor yang akan memperoleh laporan keuangan yang lebih baik dengan standar baru. Akan tetapi, pada akhirnya profesi akuntansi di Indonesia juga mendapatkan manfaat yang besar, yakni profesi akuntansi mendapatkan nilai tambah yang tidak berwujud berupa peningkatan mutu audit.
Namun, disamping manfaat yang didapat oleh profesi akutansi di Indonesia, tentunya terdapat beberapa peningkatan biaya audit sebagai dampak pengimplementasian ISA. Biaya tersebut antara lain: biaya pendidikan dan pelatihan, penerbitan kembali pedoman audit yang dipakai KAP, sampai pada opportunity cost karena partner harus mengikuti pelatihan atau memberi pelatihan kepada stafnya atau memberi penjelasan kepada kliennya, dan lebih banyak waktu partner yang dibutuhkan pada setiap perikatannya.
Metode Penelitian
Sampel penelitian adalah partner/manajer/auditor senior pada 6 (enam) dari 12 (dua belas) Kantor Akuntan Publik di Daerah Istimewa Yogyakarta (lihat Tabel 2) atau sebanyak 50% dari populasi
Analisis data dalam penelitian ini mengadopsi langkah dari Cresswell dalam Kusuma (2014) yakni:
1.  Pengorganisasian data
2.  Membaca dan membuat catatan
3.  Mendeskripsikan data menjadi kode dan tema
4.  Mengklasifikasikan data menurut kode dan tema
5.  Menginterpretasikan data
6.  Menampilkan dan menvisualisasikan data menggunakan narasi
Hasil Penelitian
International Federation of Accountant (IFAC)
IFAC adalah organisasi yang membidangi standar-standar akuntansi, auditing, kode etik, dan kendali mutu pada tatanan global (Tuanakotta, 2013). IFAC didirikan untuk memperkuat profesi akuntansi di seluruh dunia dengan mengembangkan standar internasional yang berkualitas tinggi
nternational Auditing and Assurance Standards Board (IAASB)
IAASB merupakan badan penetapan standar independen yang melayani kepentingan umum dengan menetapkan standar internasional berkualitas tinggi untuk bidang audit, pengendalian mutu, review, jasa asurans lain, dan jasa lain yang terkait.
International Standards on Auditing (ISA)
pada tahun 2004 IAASB memulai program yang komprehensif untuk meningkatkan kejelasan atas ISA yang dikenal sebagai Clarity Project. Dalam program ini IAASB menerapkan konvensi baru mengenai penyusunan draft pada seluruh ISA, sebagai bagian dari revisi substantif maupun penyusunan draf ulang secara terbatas.
Standar Audit (SA) berbasis International Standard on Auditing (ISA)
Standar Audit (SA) mengatur tentang standar yang digunakan oleh praktisi saat melaksanakan kegiatan audit atas laporan keuangan historis.
Perbedaan International Standard on Auditing (ISA) dengan Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP)
Dalam buku “Audit Berbasis ISA”, Tuanakotta (2013) menjelaskan 5 (lima) hal yang berbeda secara fundamental antara ISA dengan SPAP. Perbedaan tersebut antara lain:
·         Menekankan pada Audit Berbasis
·         Resiko Perubahan dari Rules based ke Principle Based
·         Berpaling dari Model Matematis
·         Menekankan pada Kearifan Profesional (Professional Judgement)
·          Melibatkan peran Those Charge with Governance (TCWG.
Hasil :
Dari tabel 9 menunjukkan bahwa mayoritas KAP di Yogyakarta masih dalam tahap mengetahui (50%) terhadap peraturan penerapan standar audit berbasis ISA (level 1); sebanyak 33% KAP ada pada level 2 (level edukasi) dan 17% sudah pada level 4 (penerapan). Penjelasan 50% KAP berada dalam tahap mengetahui dikarenakan KAP sudah mengetahui adanya peraturan penerapan standar audit berbasis ISA tetapi belum melakukan tindakan apapun terkait peraturan tersebut. Alasan pihak KAP belum melakukan tindakan terkait penerapan ISA dikarenakan terkendalanya pihak KAP pada klien mereka yang berukuran kecil dan menengah di mana dalam pelaporannya masih berdasarkan SAK-ETAP. Pihak KAP menyatakan bahwa pelaksanaan audit yang berbasis ISA kurang tepat diterapkan di perusahaan kecil.
Hal ini bertolak belakang dengan peraturan yang sudah dikeluarkan IAPI. Untuk menanggapi klien yang berukuran kecil dan menengah, IAPI melalui Komite Asistensi dan Implementasi Standar Profesi (KAISP) juga menerbitkan Tanya-Jawab (TJ) untuk membahas penerapan SA berbasis ISA secara proposional sesuai dengan ukuran dan kompleksitas suatu entitas. Tanya-Jawab ini tidak merubah ataupun mengganti SA yang ada namun Tanya- Jawab ini ditujukan untuk membantu auditor EBK untuk menerapkan SA yang relevan secara efektif dan efisien. Oleh karena itu alasan utama dari ke lima KAP yang menyatakan bahwa kendala dalam penerapan SA berbasis ISA pada kliennya yang berukuran kecil dan menengah adalah tidak tepat karena pada kenyataannya IAPI sudah memberikan pemahaman yang lebih sederhana dalam penerapan SA berbasis ISA.
Kesimpulan Penelitian
Kesimpulan penelitian ini adalah penerapan standar audit berbasis ISA pada KAP di Yogyakarta dalam kondisi sebagai berikut:
·         17% KAP sudah dalam tahap penerapan (level 4). KAP yang sudah dalam kondisi ini adalah KAP DBSD&A
·         33% KAP dalam tahap edukasi (level 2). KAP yang ada pada kondisi ini adalah KAP Inaresjz dan KAP BMY
·         Sedangkan 50% diantaranya (level 1), KAP masih dalam tahap mengetahui. KAP yang masih dalam kondisi ini adalah KAP Mahsun, KAP Kuncara dan KAP Donosapoetro.


0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates