Selasa, 28 Maret 2017

Review Jurnal 02 ( Akuntansi Internasional )

NAMA              : TIARA ERLIYANTI
NPM                : 28213891
KELAS              : 4EB22

IDENTITAS JURNAL


Judul
PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN DI INDONESIA


Jurnal
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi

Pemilik
Ferry Danu prasetya

Vol
1

No
4

Tahun
2012

Bulan
Juli

PENDAHULUAN

Manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.                  Memberikan kontribusi pemikiran kepada para pemakai dalam memahami dan mengapresiasi praktek sekarang, masa depan dan struktur institusional bidang sains akuntansi.
2.                  Memahami sejarah perkembangan Standar Akuntansi Keuangan dari masa penjajahan sampai sekarang ini.

Memberikan kontribusi pemikiran kepada para pemakai agar dapat memahami SAK di Indonesia dalam adaptasi Standar Akuntansi Internasional.
PEMBAHASAN

Sejarah Perkembangan Akuntansi Di Indonesia

          Nluarlah yang membawa akuntansi itu masuk ke Indonesia. Untuk memberikan gambaran bagaimana perkembangan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, maka dapat dilihat :

Zaman colonial  (1602 - 1799)                             :               Pencatatan Sederhana
Zaman Penjajajhan Belanda (1800 - 1942)      :               Pencatatan kredit dan debit
Zaman Penjajahan Jepang (1942 – 1945)        :               Pencatatan debit dan kredit tanpa perubahan
Zaman Kemerdekaan (1945 – sekarang )         :               Harmonisasi ke standar akuntansi internasional

Sejarah Perkembangan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia

          Terdapat tiga tonggak sejarah yang pernah dicapai sebelumnya dalam pengembangan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia:
a.        Menjelang diaktifkannya pasar modal di Indonesia pada tahun 1973. Pada masa itu merupakan pertama kalinya IAI berhasil melakukan kodifikasi prinsip dan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia dalam suatu buku ”Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI).” pada tahun 1973.
b.        Tahun 1984. Pada masa itu, komite PAI melakukan revisi secara mendasar PAI 1973 dan kemudian mengkondifikasikannya dalam buku ”Prinsip Akuntansi Indonesia 1984” dengan tujuan untuk menyesuaikan ketentuan akuntansi dengan perkembangan dunia usaha.
c.        Tahun1994, setelah berlangsung selama 10 tahun IAI kembali melakukan revisi total terhadap PAI 1984 dan melakukan kodifikasi dalam buku ”Standar Akuntansi Keuangan (SAK) per 1 Oktober 1994.” IAI mengadopsi pernyataan International Accounting Standard Committee (IASC) sebagai dasar acuan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia

Tiga Pilar Standar Akuntansi Indonesia
a.        Standar Akuntansi Keuangan
b.        Standar Akuntansi Entitas tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP)
c.        Standar Akuntansi Syariah

Perkembangan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia Menuju Standar Akuntansi Internasional

Perbandingan Rerangka Konseptual FASB dan Rerangka Konseptual IASC
Rerangka Konseptual FASB
          Kerangka ini merupakan dasar teoritis bagi FASB dalam mengembangkan Standard Akuntansi Keuangan di Amerika Serikat.Standar-standar tersebut berkenaan dengan pengukuran aktivitas ekonomi, penentuan waktu kapan pengukuran dan pencatatan harus dilakukan, ketentuan pengungkapan mengenai aktivitas tersebut, penyiapan dan penyajian ringkasan aktivitas ekonomi tersebut dalam bentuk laporan keuangan.
Rerangka Konseptual IASC
          Sampai saat ini IASC beranggotakan sekitar 150 organisasi atau badan penyusun standard akuntansi dari 113 negara (media akuntansi, 2000), dan telah berhasil merumuskan model teoritis yang juga mengadopsi meta teori dengan menempatkan tujuan sebagai top level. Model ini disebut Framework for the Preparation andPresentation of Financial Statements (FPPFS) (naskah asli terdapat di IAI, SAK, Oktober 2004).

Tujuan Mengganti Standar Akuntansi Keuangan

          Harmonisasi merupakan proses untuk meningkatkan kompatibilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan batasan–batasan seberapa besar praktik–praktik tersebut dapat beragam (Choi, et al. 1999). Beberapa pihak yang diuntungkan adalah perusahaan multinasional, kantor akuntan internasional, oraganisasi perdagangan, serta IOSCO (International Organization of Securities Commissions).  
          Dampak dari harmonisasi SAK salah satunya adalah globalisasi profesi akuntansi. Seiring dengan kemajuan teknologi dan informasi, profesi akuntan dituntut untuk lebih berkembang yang mendorong profesi akuntan untuk semakin mengembangkan wawasan, keterampilan, pendidikan, dan etika menjadi tanggung jawab penuh dari profesi akuntan.
KESIMPULAN

Adanya era globalisasi dan semakin aktifnya pasar modal di Indonesia menyebabkan Prinsip Akuntansi Indonesia yang berlaku umum tidak dapat lagi menampung dan menjawab permasalahan yang timbul dalam praktik.Ikatan Akuntan Indonesia memutuskan untuk mengadopsi penuh International Accounting Standards sebagai dasar acuan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia. Globalisasi yang tampak antara lain dari kegiatan perdagangan antar negara dan munculnya perusahaan–perusahaan multinasional. Salah satu usaha harmonisasi standar akuntansi, yaitu dengan membuat perbedaaan–perbedaan antar standar akuntansi di berbagai negara menjadi semakin kecil, sehingga standar akuntansi antar negara tidak memiliki perbedaan yang signifikan.

PENDAPAT TENTANG JURNAL

Pendapat saya, jurnal ini sudah cukup baik. Perkembangan standar akuntansi di jelaskan dengan sangat baik dan dari jurnal ini, kita tau bahwa Indonesia ingin memajukan Standar Akuntansi Keuangan diIndonesia dengan mengharmonisasai Standar akuntansi keuangan Indonesia dengan Standar akuntansi keuangan Internasional.


0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates