NAMA : TIARA ERLIYANTI
NPM : 28213891
KELAS : 4EB22
IDENTITAS JURNAL
|
|
Nama Jurnal
|
Jurnal Manajemen & Kewirausahaan
|
Volume / Halaman
|
Volume 2/No. 2/ 14-28
|
Nama Penulis
|
Ivan Haryanto dan Diana Wibisono
|
Judul Jurnal
|
Penentuan Nilai Tukar Mata Uang Asing
dengan Menerapkan Konsep Paritas daya Beli
|
Tanggal Jurnal
|
September 2000
|
Tujuan Penelitian
|
Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk melihat sensitivitas perubahan indeks harga konsumen terhadapperubahan
nilai tukar mata uang tiap negara terhadap Dollar Amerika serta menguji
apakah terdapat perbedaan secara signifikan antara nilai tukar aktual dengan
nilai tukar berdasarkan konsep paritas daya belinya.
|
Metode Penelitian
|
·
Data
dikumpulkan dengan menggunakan metode One
Sample of Mean.
·
Pengujian
hipotesis dalam penelitian ini digunakan analisis regresi linear dan analisis
regresi kuadratik.
|
Variabel Penelitian
|
Variabel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah penerapan IFRS yang terfokus di banding pengungkapan
PPE (Property, Plant, Equipment)
·
Variabel
independen : mengukur nilai tukar aktual mata uang.
·
Variabel
dependen : yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai paritas daya
beli.
|
Hasil Penelitian
|
Hasil
analisis ini menemukan bahwa dalam jangka panjang, nilai tukar aktual akan
bergerak kembali mendekati nilai tukar paritas daya belinya. Sebaliknya dalam
jangka pendek, nilai tukar aktual dan nilai tukar paritas daya belinya
seringkali mengalami disekuilibrium. Ditemukan juga bahwa setiap perubahan
positif daya beli masyarakat menyebabkan adanya perubahan positif nilai tukar
aktual mata uang setiap negara, kecuali negara Jepang.
|
Kesimpulan Penelitian
|
Kesimpulan dari hasil pengujian
hipotesis menunjukkan bahwa Konsep paritas daya beli baru benar-benar dapat
diterapkan dengan tepat jika, pertama, biaya transportasi dan hambatan
perdagangan turut dihitung dalam perhitungan konsep ini. Kedua, kondisi pasar
yang kondusif untuk menerapkan konsep tersebut dengan tepat adalah pasar
persaingan sempurna, bukan monopolistik maupun oligopolistik. Karena, dalam
pasar persaingan sempurna, harga produk yang diperdagangkan cenderung sama di
semua negara. Ketiga, barang dan jasa yang dihitung harus merupakan barang
dan jasa yang diperdagangkan secara internasional, disamping itu, keempat,
setiap negara harus memiliki komoditi acuan yang sama.
|
0 komentar:
Posting Komentar